slide show



Minggu, 20 Mei 2012

Arus Hubugan Singkat Lisrik

Arus hubungan singkat atau konsleting, artinya bertemunya secara langsung antara kawat phasa dengan kawat netral. Atau bertemunya 2 kawat kabel phasa yang berbeda pada listrik 3 phasa, yang mengakibatkan terjadinya kegagalan isolasi sehingga arus yang mengalir pada kawat kabel menjadi tinggi ( teganggan tinggi ) dengan ukuran tak terhingga. Ciri utama terjadi konsleting pada instalasi listrik yaitu terjadi loncatan bunga api, Karena tegangan yang tak terhingga ( tegangan tinggi ) maka pengaman instalasi listrik langsung bekerja, listrik akan padam secara otomatis, MCB atau sikring akan Trip
Penyebab utama terjadinya arus pendek ( konslet ) antara lain;
  • Isolasi kabel bocor, yaitu bertemunya secara tidak langsung antara kawat phasa dan kawat netral, atau 2 kawat phasa yang berbeda untuk kapasitas listrik 3 phasa. akibatnya terjadi kegagalan isolasi, besarnya arus yang mengalir pada kabel tidak terlalu besar umumnya masih dibawah KHA ( kuat hantar arus ) dari sistem pengamanan yang terpasang ( sikring atau MCB ). Hal tersebut akan mengakibatkan loncatan bunga api yang berlangsung cukup lama, karena besar arus listriknya tidak terlalu besar dan masih dibawah KHA pengaman ( sikring atau MCB ) maka biasanya sistem pengaman listrik tidak bekerja , sehingga sumber api akan terus ada, selama kegagalan isolasi tidak diatasi, hal ini yang dapat memicu terjadinya kebakaran.
Penyebab kegagalan isolasi antara lain;
  • penyebab yang berasal dari instalasi listrik;

  1. Kualitas kabel yang kurang bagus , sehingga saat digunakan isolasi kabel akan mudah retak, atau terkelupas.
  2. Kabel dialiri arus lebih besar ( tidak menurut standar ketetapan PUIL )
  3. Kabel terkena impact Pukulan, gesekan benda lain sehingga isolasi kabel terkelupas.
  4. kabel terkena panas, baik panas yang secara langsung ataupun panas yang tidak langsung, sumber panas biasa berasal dari matahari, ataupun peralatan pemanas yang lain, sehingga memicu isolasi mengering, kabel menjadi mudah retak ataupun mengelupas isolasinya.
  • Penyebab kegagalan isolasi yang berasal dari peralatan listrik;
  1. Kualitas peralatan listrik yang kurang bagus
  2. kualitas tegangan yang tidak stabil.
  3. Tegangan yang tidak sesuai, contoh; peralatan listrik 110 volt, diberikan tegangan 220 volt.
  4. Frekuensi listrik yang tidak sesuai ( Standar Frekuensi listrik di indonesia adalah 50 Hz
  5. Faktor usia peralatan listrik yang sudah melewati batas maximun ketentuan pabrik ( sudah tua )
Cara mengetahui terjadinya kebocoran arus listrik diantaranya;
  • Tanda-tanda terjadinya kebocoran arus listrik
  1. Bau hangus akibat isolasi kabel terbakar.
  2. Timbul bunga api pada titik yang bocor
  3. Jika pada peralatan listrik, apabila disentuh bodinya nyetrum, apabila tegangan lebih besar dari 50 volt bisa berbahaya, akan tetapi bila kurang 50 volt hanya bikin kaget. Apabila terjadi hal demikian saran saya off kan MCB, atau sikring, dan lakukan perbaikan terlebih dahulu.

Apabila terjadi kebocoran arus listrik pada mesin atau peralatan listrik, yang menggunakan jenis motor listrik, berarti telah terjadi kebocoran isolasi pada gulungan rotor atau stator, tandanya; mesin mudah panas, atau baru dihidupkan cepat panas, penggunaan listrik lebih boros. Apabila arus hubungan singkat terjadi pada perabot elektronik, seringkali tidak ada tanda-tanda khusus, namun tiba-tiba peralatan elektonik kita sudah tidak nyala.( mati )

Cara mencegah terjadinya kebocoran listrik, yaitu dengan cara melakukan pengukuran besarnya tahanan isolasi kabel, dengan menggunakan megger ( mega ohm meter )

  1. Megger akan menyuntikan tegangan 1.000 volt DC pada kawat kabel yang akan diukur tegangan isolasinya.
  2. Menurut standar PUIL, bahwa setiap tegangan 1 volt harus memiliki tahanan minimal 1 ohm
  3. Pada saat kabel masih baru tahanan isolasinya bisa mencapai 30 Mega ohm, atau 30,000 ohm.
  4. Jika kualitas instalasi, dan kualitas kabel bagus, pada usia instalasi listrik 30 tahun, besar tahanan isolasi kabel masih lebih dari 2000 ohm.
  5. Pada listrik 1 phasa ( tegangan 220-240 volt ) minimal tahanan isolasi kabelnya 240 ohm.
  6. Pada listrik 1 phasa jika tahanan isolasi kabel kurang dari 240 ohm, maka instalasi listrik tersebut sudah termasuk dalam katagori bocor.
  7. Nilai tahanan isolasi kabel semakin rendah, kemungkinan kebocoran semakin besar.
  8. Apabila nilai ukuran tahanan isolasi kabel mencapai 0 ohm, maka instali listrik tersebut sudah dalam keadaan hubungan singkat ( konsleting )
Demikian sedikit artikel saya semoga bermanfaat.

Date: April 3rd, 2012 | Categories: Instalasi Listrik | By: | 0

Tidak ada komentar:

Posting Komentar