slide show



Minggu, 20 Mei 2012

Kegagalan pengecatan


 
 
 
Penyebab Terjadinya Kegagalan Pengecatan
 
Cat yang bermutu tinggi mengadung bahan-bahan baku pilihan dan berasal dari produsen-produsen yang terkenal di seluruh dunia. Selain itu produk-produknya sebelum dipasarkan telah mengalami penelitian dan pengujian dengan seksama. Dengan demikian jarang sekali terjadi kesalahan yang diakibatkan oleh cat itu sendiri.Apabila cara pengecatan serta persyaratan permukaan yang akan dicat sesuai dengan langkah petunjuk yang diberikan, maka kesulitan-kesulitan serta kegagalan dalam pengecatan tidak akan terjadi.A. BLISTERING (menggelembung)
penyebabnya :Cat bermutu tinggi mempunyai lapisan cat yang rapat dan plastis, sehingga air atau solvent yang tertahan dibawahnya dapat mengakibatkan menggelembungnya lapisan cat tersebut. Pengecatan pada permukaan yang basah akan mengakibatkan berkurangnya daya lekat lapisan cat, sehingga kemungkinan terjadi gelembung-gelembung akan lebih besar. Solvent dapat bertahan dibawah lapisan cat bila pengecatan dilakukan sekaligus tebal dan mengering lebih cepat, sedangkan lapisan bawahnya masih mengandung banyak solvent yang akan menguap. Uap solvent tersebut akan terjebak dibawah lapisan yang telah kering dan mendesak lapisan tersebut sehingga terjadi gelembung.Pencegahan :1. Permukaan yang baru dicuci dengan air atau kena air hujan biarkan kering sempurna. 2. Selang waktu antara setiap lapisan cat harus diberikan jedah waktu atau minimal sesuai dengan data teknis. Setiap lapisan cat diusahakan setipis mungkin agar pengeringan lebih sempurna.
3. Hindarkan pengecatan waktu cuaca buruk (hujan, mendung atau lembab) ini dapat menyebabkan cepatnyapenimbulan jamur pada permukaan dinding
Perbaikan :
Bila banyak gelembung-gelembung yang terjadi, maka lapisan cat dikerok seluruhnya dan lakukan pengampelasan. Bersihkan permukaan, kemudian berilah lapisan cat dasar bilamana diperlukan sebelum dilapisi cat akhir. Kalau gelembung-gelembung yang terjadi hanya sedikit, maka perbaikan hanya pada bagian yang menggelembung saja.B. FLAKING (Mengelupas)
Penyebabnya :
1. Jenis cat yang digunakan bersifat makin lama makin keras, sehingga tidak dapat mengikuti pergerakan permukaan yang dicat seperti kayu.2. Pengecatan dilakukan diatas lapisan cat yang sudah mengapur, sehingga daya lekat cat berkurang.3. Pengecatan pada permukaan kotor dan berminyak.4. Menggunakan dempul berkualitas rendah, sehingga daya lekatnya tidak ada dan akibatnya bila diberi lapisan cat akhir yang bermutu tinggi, maka lapisan dempul akan terangkat. 5. Pengecatan pada lapisan cat lama yang bermutu rendah dimana daya lekatnya berkurang sekali sehingga bila diberi lapisan cat akhir yang bermutu tinggi, maka lapisan lama tertarik dan terkelupas.
6. Cat dasar yang digunakan tidak cocok dengan sistem pengecatan lapisan akhir .
Pencegahan :
1. Permukaan yang akan dicat harus bersih dan kering.
2.Kerok lapisan cat lama yang sudah rusak atau bermutu rendah dan lakukan pengampelasan.
3. Hindarkan pemakaian dempul untuk exterior.
4. Gunakan cat dasar yang dianjurkan untuk sistem pengecatan yang akan digunakan.
C. DISCOLORATION (Perubahan Warna)
Penyebabnya :Bahan perekat dari lapisan cat dapat dirusak oleh garam-garam atau bahan-bahan kimia lain yang berasal dari dalam permukaan yang dicat atau dari udara. Demikian pula pigmen (pewarna) dapat diserang oleh bahan-bahan kimia atau sinar matahari.Pencegahan :
Memilih jenis cat dan warna harus disesuaikan dengan kondisi yang dibutuhkanatau menurut selera masing-masing.
Perbaikan :
Bila penyebab cat dan warna telah diketahui, maka dapat dilakukan pengecatan ulang dengan jenis cat yang sesuai.
D. EFFLORESCENE (Pengkristalan)
Penyebabnya :Efflorescence terjadi pada permukaan dari plesteran semen, dimana garam-garam bersifat alkali terbawa ke permukaan. Bila kristal-kristal garam tersebut berada dibawah lapisan cat dan dibantu kelembaban tembok akan merusak lapisan cat tersebut, kurangnya ventilasi untuk sirkulasi udara pada ruangan. Dan pada bagian exterior yang sering kali terkena sinar matahari dan hujan.
Pencegahan :P engecatan dilakukan setelah tembok dari plesteran atau beton telah kering sempurna, dimana kadar alkali dan air telah memenuhi syarat yang ditentukan. Gunakan lapisan cat dasar yang tahan alkali dan tidak dianjurkan menggunakan dempul tembok. Permukaan yang mengandung kristal-kristal garam harus dibersihkan terlebih dahulu dengan kain basah dan kering sampai tidak keluar lagi.Perbaikan :Kalau pengkristalan belum merusak lapisan cat, maka bersihkan garam-garam tersebut dengan kain basah dan kering. Amplas permukaan cat agar lebih porous, sehingga air dan garam-garam mudah keluar. Setelah pengkristalan tidak terjadi lagi, lakukan pengecatan ulang. Bila lapisan catnya telah dirusak oleh alkali, maka harus dikerok habis sampai kedasar permukaan. Bersihkan permukaan sampai efflorescene tidak terjadi lagi. lakukan pengecatan dari awal lagi. E, WATER SPOT (Bercak-bercak seperti basah)
Penyebabnya :P enyebabnya hampir sama dengan BLISTERING (Menggelembung), tetapi lapisan catnya telah melekat dengan baik, sehingga air atau solvent yang berada dibawah lapisan catnya memberi kesan basah pada permukaan cat. Hal lain dapat disebabkan dengan digunakannya dempul yang mengandung bahan pelunak (plasticier) dimana lapisannya tidak ditunggu kering sempurna, sehingga bahan pelunak yang tertinggal akan migrasi (naik keatas) dan tertahan dibawah lapisan cat dan menyebabkan lapisan cat seakan-akan basah.Pencegahan :1. Sama seperti Blistering. 2. Tidak dianjurkan menggunakan dempul untuk meratakan permukaan tembok.
Perbaikan :
Amplas permukaan lapisan cat agar porous, sehingga air, solvent atau bahan pelunak dapat dengan mudah menguap keluar.
Bila jamur telah tumbuh pada bagian-bagian yang basah tersebut, cuci dengan larutan kaporit, kemudian dilap dengan kain basah untuk menghilangkan sisa-sisa kaporit. Bila diperlukan beri  lapisan wall sealler yang sesuai sebelum diberi lapisan cat akhir.
F. BITTINESS (berbintik)
Penyebabnya :1. Debu atau kotoran dari udara, kuas atau roll yang kurang bersih, atau alat penyemprot yang melekat pada permukaan cat.2. Teknik pengecatan dengan alat penyemprot tidak benar, sehingga debu cat yang kering menempel pada lapisan cat yang masih basah.
3. Waktu mengaduk cat di dalam kaleng, lapisan kering pada permukaan tercampur.
Pencegahan :
  1. Bersihkan alat-alat pengecatan dengan baik sebelum dan sesudah dipakai.
  2. Aduklah cat dengan hati-hati dan kalau perlu disaring dulu setelah dilakukan pengenceran.
  3. Serahkan pada ahlinya
Perbaikan :
Biarkan lapisan cat mengering dan mengeras sempurna. Gosok permukaan yang berbintik dengan kertas amplas halus. Setelah dibersihkan debu-debunya, ulangi pengecatan.G. DRING TROUBLES (Sukar mengering)Penyebabnya :
  • pengecatan dilakukan dalam cuaca yang kurang baik seperti hujan, suhu rendah, berkabut dan lembab.
  • Pengecatan diatas permukaan mengandung lilin seperti bahan untuk poles, minyak atau debu
  • Pengecatan alkyd gloss enamel pada permukaan kayu yang pernah diberi lapisan POLITUR dari bahan Shellac atau yang tidak dianjurkan.
  • Pengencer yang digunakan tidak sesuai denganyang dianjurkan.
Pencegahan :
  1. Lakukan pengecatan waktu ada sinar matahari atau cuaca kering.
  2. Permukaan yang akan dicat harus bersih.
  3. Gunakan pengecer yang sesuai.
  4. Kayu yang telah diberi POLITUR dari bahan Shellac harus dibersihkan dari lapisan cat tersebut.
Perbaikan :
Lapisan cat harus dikerok dan di ampelas sampai bersih dan halus, kemudian ulangi pengecatan dari awal.
H. SAPONIFICATION ( Penyabunan)
Penyebabnya :
Serangan alkali pada lapisan cat yang bahan perekatnya atau bahan dasrnya mengandung minyak seperti alkyd gloss enamel.Alkali dan minyak akan bereaksi secara kimiawi yang disebut penyabunan dimana memberikan hasil akhir seperti sabun dan penyebabkan lapisan cat menjadi lunak dan terbentuk gumpalan yang lengket.
Pencegahan :
Permukaan yang akan dicat harus bebas dari alkali. Tidak dianjurkan tembok dari plesteran semen atau beton yang baru, dicat dengan cat dasar alkyd , tetapi sebaiknya dengan cat acrylic dasar air atau jenis lain yang tidak mengandung minyak.
Perbaikan :
Keroklah seluruh lapisan cat dan kemudian permukaan harus dibersihkan sesempurna mungkin. Gunakan cat lain seperti cat acrylic dasar air.
I. SAGGING (Lapisan cat menurun pada beberapa tempat)
Penyebabnya :
Umumnya disebabkan pengecatan yang tidak merata dan tidak benar.
Pencegahannya :
Lakukan pengecatan dengan ketebalan yang merata dan selang waktu antara setiap lapis cukup lama. Sebaiknya pengecatan tidak dilakukan secara langsung tebal, usahakan setiap lapis tipis-tipis saja. Lakukan pengulangan sampai hasil lapisan cat benar-benar merata dan semperna.
Perbaikan :Biarkan lapisan cat mengering sempurna. Ratakan bagian-bagian yang menurun dengan kertas amplas, kemudian lakukan pengecatan ulang.J, BRUSHMARK (Garis-garis bekas kuas)
Penyebabnya :
1. Cat tidak mengalir rata setelah malakukan pelapisan, karena teknik pengecatan yang tidak benar seperti pelapisan cat yang tidak teliti, pengenceran yang yidak merata dan kuas atau rol dijalankan terus pada saat lapisan cat sudah mulai mengering.
2. Menggunakan kuas dan rol yang kotor atau bulu-bulunya telah menggumpal dan banyak mengalami kerusakan.
Pencegahannya :
1. Lakukan pengenceran yang benar dan gunakan pengencer yang sesuai.
2. Lapiskan cat dengan cepat tetapi merata. Jangan melapis ulang pada lapisan cat yang mulai mengering.
3. Pakai kuas dan rol yang bermutu baik dan bersih.
Perbaikan :
Setelah cat kering sempurna, gosoklah dengan amplas dan kemudian ulangi pengecatan.
Tips Pengecatan
Finishing cat pada sebuah rumah yang akan dihuni  pada setiap type, model, aliran bentuk rumah. Tak Peduli apakah itu Tradisional atau modern, minimalis, mediterania, classic atau apapun.
Namun masih banyak pelaku bangunan yang tidak mengenal material cat secara benar.
Hal ini terlihat dari banyaknya tampilan cat (khususnya exterior) yang jauh dari sempurna. Ada yang terlihat bercak2, ada yang terlihat luntur, banyak yang warnanya pudar dan lain sebagainya.
Bicara cat tidaklah lepas dari media yang akan dicat. Ada dinding tembok, kayu, besi dll tentu semua beda perlakuan dan beda jenis catnya.
Dalam kesempatan ini coba kita batasi pembicaraan pada pengecatan exterior dinding tembok (plester). Pada dasarnya cat akan bagus diaplikasikan pada dinding yang ber pH netral dengan kadar air 17% maximal. nah,  pada proses pembangunan sebuah rumah coba kita perhatikan kapan cat diaplikasikan pada sebuah dinding. Mungkin karena buru-buru mau cepat selesai cat diaplikasikan pada dinding yang dianggap sudah kering.
Kenapa saya mengatakan dianggap? karena jarang ada yang benar benar mengecek tingkat kelembaban dinding tersebut. Tingkat kelembaban dinding mestinya harus diukur dengan alat yang namanya Protimeter. Dengan alat ini kelembaban dinding akan dapat dilihat dengan pasti. Sehingga tuingkat kelembaban pada saat pengecatan menjadi lebih terkontrol.
Selain tingkat kelembaban kita mesti ingat bahwa material dinding adalah material yang dibentuk dari proses kimiawi. Kimiawi? ya kimiawi. Semen merupakan bahan kimia. Karena prosesnya kimiawi maka akan ada perubahan sifat dan jenis material. ini yang harus kita cermati. Apabila cat diaplikasikan pada benda yang masih mengalami proses kimiawi maka proses tersebut juga akan berpengaruh pada materi cat yang diaplikasikan itu. Jadi kapan proses kimiawi dinding akan selesai?
Kurang lebih 28 hari….. lama ya? emang sabar menanti dinding 28 hari baru dicat? apa mau dikata , itu proses yang benar jika menginginkan hasil yang baik.
Secara detail Tips Pengecatan Permukaan Tembok dapat dipaparkan sebagai berikut :A. Persiapan
Hasil pengecatan sangat tergantung dari persiapan permukaan yang akan dicat. Persiapan yang benar akan membuat pekerjaan pengecatan lebih cepat dan mudah, memberikan hasil akhir yang terbaik dan lapisan catnya lebih tahan lama.1. Permukaan Tembok baru.- Reaksi pengerasan (curing) semen pada plesteran/ beton harus sudah sempurna, minimal harus ditunggu 28 hari.- Periksa kelembaban tembok.
Gunakan alat protimeter, yaitu alat pengukur kadar air. Kadar air harus sudah dibawah 18%. - Periksa Kadar alkali tembok.
Gunakan kertas lakmus untuk mengukur pH (derajat keasaman alkali). Kadar alkali harus menunjukkan pH +/- 8. Kalau lebih dari pH *, berarti semen belum sempurna dan tembok belum layak dicat. Kalau kadar air sudah rendah, tapi kadar alkali masih tinggi, berati masih ada semen bebas yang belum bereaksi karena kekurangan air. Basahkan permukaan tembok dengan air bersih.
- Bila semua persyaratan diatas sudah terpenuhi bersihkan permukaan dari bekas percikan semen, efflorescene (pengkristalan garam), pengapuran, debu, kotoran, minyak dll.
- Gosok permukaan tembok dengan kertas amplas kasar atau sikat sambil permukaan tembok dibasahi dengan air bersih. Kemudian keringkan dengan lap bersih.
- Cuci permukaan tembok dengan larutan asam chlorida (HCL) 10 – 15% untuk menetralkan alkali yang masih ada dan juga mengetching permukaan tembok agak lebih kasar sehingga daya lekatnya lebih baik.
- Bila permukaan tembok tembok berlumut atau berjamur, cuci dengan larutan kaporit 10 – 15%
2. Permukaan yang pernah dicat.
- Bila daya lekat cat lama masih baik, cuci permukaan dengan air bersih sambil di gosok dengan kertas amplas / sikat. Bila perlu cuci dengan larutan detergent, kemudian dibilas dengan air bersih.
- Bila terjadi pengapuran , amplas atau bersihkan debu-debu pengapuran dengan lap yang dibasahi air sampai kelapisan cat yang tidak mengapur.
- Bila lapisan cat lama sudah tebal atau terkelupas, kerok seluruhnya sampai ke dasar tembok.
- Bila lapisan cat lama berasal dari cat kualitas rendah dimana mudah larut dengan air, sebaiknya dikerok seluruhnya sampai kedasar tembok dan lakukan pengampelasan.
B. Pembersihan Cat Dasar
1. Cat Dasar untuk tembok dibagi dua :
- Cat dasar berupa varnish dasar air yaitu cat tanpa pigmen dengan dasar emulsi acrylic 100%. Cat dasar ini bisanya disebut Wall Sealler Water Base. Mowilex memproduksi 2 jenis yaitu Wall Sealler yang standart dan Water Proofing Wall Sealer untuk permukaan tembok yang ada masalah kelembaban.
Wall Sealler sangat baik untuk tembok baru yang banyak retak rambut untuk mengisi celah-celahnya dan untuk menguatkan lapisan cat lama yang mulai mengapur.
- Cat dasar yang berupa cat tembok warna putih dengan dasar emulsi acrylic 100% dan mempunyai daya tahan alkali yang tinggi, daya lekatserta daya isi yang baik serta bahan anti jamur cukup tinggi. Cat dasar ini disebut Alkali Resisting Primer atau Undercoat Tembok.
2. Cara Pemakaian.
- Encerkan cat sesuai dengan petunjuk pabrik, jangan berlebihan, karena dapat menghilangkan fungsi cat dasar.
- Beri 1 atau 2 lapis cat dasar.
- Khususnya untuk Water Proofing Sealer antara setiap lapis harus dibiarkan selama 1 hari.
C. Pemberian Cat Akhir
Beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk pengecatan akhir :
- Persiapan permukaan harus telah sempurna.
- bagian-bagian tembok yang tidak akan dicat, alat-alat rumah tangga seperti kursi, meja, lantai sudah ditutup plastik atau kertas koran.
- Siapkan alat-alat pengecatan yang dibutuhkan, seperti kuas, roller, ember, pengaduk, tangga, dll.
- Tukang cat yang berpengalaman.
- Periksa kaleng cat, apakah sesuai dengan ketentuan pabrik. catat nomor batch (lot) nya.
- Aduk cat sampai rata dan pengenceran sesuai dengan ketentuan pabrik.
- Selang waktu antara setiap lapis harus cukup lama.
Secara teoritis adalah 2-4 jam, tetapi sebaiknya minimal 8 jam atau semalam.
- Ventilasi ruangan harus sebaik mungkin dan kalau dapat pengecatan dilakukan waktu cuaca terang dan kering.
- Pengecatan cat jangan langsung didalam kalengnya, kecuali kalau dapat habis pada saat itu juga. Tutup rapat-rapat kaleng yang masih ada sisa catnya untuk menghindari pembusukan.
Tambahan Tips
- Usahakan jangan terlalu banyak cat yang menempel di roll.
- Gulung roll yang baru dicelup cat beberapa kali pada papan triplek yang diletakkan diatas ember cat.
- Roll tipis-tipis pada permukaan tembok, usahakan dilakukan penggilingan ( meroll secara berulang-ulang) dan membuat tarikan roll selebar mungkin.
- lapisan cat yang tipis namun banyak maka lapisan akan jauh lebih baik hasilnya daripada lapisan yang langsung tebal dalam proses pengerjaannya.
Date: March 5th, 2012 | Categories: info | By: | 0

Tidak ada komentar:

Posting Komentar